JAKARTA – Ancaman virus mematikan bernama ebola sudah di depan mata. Sebuah rumah sakit di Madiun, Jawa Timur, tengah merawat seorang pasien suspect terinfeksi virus ebola. Dibutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk mengetahui apakah yang bersangkutan benar positif terjangkit virus tersebut.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Yoga Aditama, mengakui ada seorang warga Indonesia telah diindikasi terkena penyakit ebola. Saat ini, pasien pria berusia 29 tahun tersebut tengah mendapat perawatan intensif dengan prosedur penanganan penyakit ebola di salah satu RS di Madiun, Jawa Timur.
Menurut Tjandra, dugaan ebola semakin kuat setelah mengetahui pria tersebut baru saja pulang dari Liberia, Minggu (26/10) lalu. Seperti diketahui, Liberia merupakan salah satu negara endemik penyakit ebola.
Dalam prosedurnya, jika dalam jangka waktu 21 hari ada orang yang pulang dari negara terjangkit dan mengalami keluhan gejala ebola, penanganannya harus khusus. “Pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan demam,” ujar Tjandra di Jakarta, Jumat (31/10).
Kemudian diketahui, yang bersangkutan baru saja pulang dari Liberia. “Rumah sakit pun langsung menanganinya secara khusus,” tegas Tjandra.
Namun menurutnya, pasien ini masih berstatus diduga terinfeksi ebola. Sebab, hingga saat ini, gejala yang dideritanya hanya demam. Gejala lain seperti gangguan pencernaan atau nyeri otot tidak atau belum dideritanya. Meski begitu, RS tidak ingin sampai kebobolan. Karena itu, pasien langsung mendapatkan dua tahap penanganan.
Pertama, pasien ditangani di ruangan intensive care unit (ICU), dan dokter dan perawat memakai peralatan khusus agar tidak tertular. Kedua, keluarga pasien juga sedang diperiksa intensif apakah mengalami gejala yang sama.
“Kami masih menunggu sampel dari rumah sakit. Dalam waktu 48 jam setelah sampel diperiksa, akan diketahui hasilnya apakah pasien positif ebola atau tidak,” ungkap Tjandra.
Jika sampelnya sudah sampai di pihaknya, ini akan menjadi sampel keempat yang diperiksanya. “Ketiga sampel sebelumnya negatif ebola,” jelasnya.
Hingga saat ini, pasien masih diberi obat penurun demam. Menurutnya, pihak rumah sakit belum perlu mendatangkan obat dari luar negeri. Dalam hal ini, Tjandra mengapresiasi kesadaran dan inisiatif pasien untuk memeriksakan diri dan mengakui kepulangannya dari negara terjangkit.
Menurutnya, ini sebuah langkah positif dari pasien dan RS dalam peningkatan kewaspadaan. ”Saya juga mengapresiasi rumah sakit yang langsung menangani secara khusus pasien tersebut,” serunya.
Ia mengimbau masyarakat dapat menempuh langkah serupa jika mengalami gejala mirip ebola dan baru pulang dari negara tejangkit.
sumber : http://www.koran-jakarta.com/?23120-ebola%20sudah%20masuk%20ke%20indonesia
Showing posts with label ebola. Show all posts
Showing posts with label ebola. Show all posts
Ebola sudah masuk Indonesia
Posted In
ebola,
ebola masuk indonesia,
penyakit ebola,
virus ebola
- 12:53 - 10
komentar
Subscribe to:
Posts (Atom)